Kepala Kemenag Cilegon Idris Jamroni mengatakan, kebijakan tersebut sudah lama dinanti oleh wali murid yang menginginkan adanya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di 144 madrasah yang ada di Cilegon.
“Pengaduan-pengaduan itu sering dilayangkan kepada kami untuk melakukan PTM. Terlepas dari kelebihan dan kekurangan pembelajaran daring, memang itu kurang efektif, sehingga saya menyambut baik dengan adanya PTM ini,” kata Idris ditemui di ruang kerjanya, Selasa (24/8/2021).
Idris menyampaikan, jika PTM pada masa pandemi Covid-19 tersebut diberlakukan, pihaknya akan menginstruksikan kepada seluruh Kepala Madrasah untuk membuat petunjuk teknis (Juknis) penyelenggaraan.
“Tentunya itu akan dilakukan secara bertahap, tidak 100 persen masuk semua supaya di samping siswa mendapatkan materi pembelajaran, siswa juga merasa terlindung dari aspek kesehatannya,” ujarnya.
Sementara, terkait vaksinasi Covid-19 kepada pelajar, Idris mengaku secara kelembagaan belum mengadakan vaksinasi secara massal kepada siswa madrasah.
Idris mengaku, pihaknya saat ini tengah menjalin kerjasama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Banten di salah satu MA Negeri di Cilegon untuk pelaksanaan vaksinasi.
“Saat ini secara kelembagaan belum, sebab vaksinasi itu mereka lakukan juga di keluarganya masing-masing. Tapi saat ini Kemenag sedang proses1ยน1 kerjasama dengan BIN Daerah Banten. Sebanyak 500 siswa di MAN 2 Cilegon sedang proses menunggu izin dari orang tua siswa,” pungkasnya.
Penulis: Maulana Abdul Haq