Rektor UIN Sunan Kalijaga itu mendasarkan ucapannya itu pada kemunculan sekelompok orang yang mengorganisir kelompoknya dan mengklaim mewakili seluruh umat yang seagama dengan mereka.
“Si Minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan,” ujar Yudian.
Dewan Pakar ICMI Pusat, Anton Tabah Digdoyo pun angkat bicara. Secara gamblang Anton Tabah menyebut Yudian secara tidak langsung sudah melukai hati umat beragama di Indonesia.
“Dia katakan agama musuh terbesar Pancasila. Kenapa dia jadi sedungu itu?” kata Anton Tabah kepada redaksi, Rabu (12/2/2020).
Anton Tabah mengingatkan Yudian, bahwa Pancasila adalah buah pikir luhur pendiri bangsa yang kemudian menetapkannya menjadi pedoman kehidupan bangsa Indonesia. Bahkan, kata dia, agama dan Indonesia adalah variabel yang tidak bisa terpisahkan.
“Hubungan
negara dan agama sangat erat karena the founding fathers kita dengan tegas
mendeklarasikan Indonesia bukan negara sekuler. Tetapi, negara beragama karena
mewajibkan WNI wajib beragama dan menjadikan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai
dasar NKRI,” jelasnya.
Mantan petinggi Polri ini mengingatkan Presiden Jokowi untuk mencopot Yudian sebagai Kepala BPIP atau sekaligus membuabarkan lembaga itu.
“Orang
macam ini (Yudian) tak layak duduk di BPIP atau bubarkan saja BPIP tidak
memberi manfaat malah membahayakan NKRI jika diawaki oleh orang-orang yang
kontra Pancasila,” pungkasnya.
Artikel ini telah
tayang di Rmol.id dengan judul “Anton Tabah: Copot Yudian Atau
Sekalian Bubarkan BPIP!